Definisi
Sebelum kita tahu apa itu produsen kita harus tahu dulu apa sih itu produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Sebelum kita tahu apa itu produsen kita harus tahu dulu apa sih itu produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Untuk
dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor –
faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli
dan faktor produksi turunan.
1.
Faktor produksi asli
Yang
termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
·
Alam.
Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang
tambang.
·
Tenaga
kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan
dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2.
Faktor produksi turunan
Yang
termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.
Hak
dan Kewajiban
sebelum
kta mengetahui prilaku Prosuden ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih hak
dan kewajiban Produsen. Hak produsen antara lain :
·
Hak
untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan
·
Hak
untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran
·
Hak
untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak
tidak terbukti berdampak negatif
Sedangkan kewajiban produsen antara lain :
·
Memberikann
informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk
·
Melayani
konsumen dengan baik karena " Pembeli adalah Raja "
·
Memberikan
jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman
dan layak untuk dikonsumsi
·
Memberikan
ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen
Fungsi
Produksi
Fungsi
produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output).
Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa
diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah
begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama
bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya
penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara
matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q
= f(L, R, C, T)
Dimana
:
Q
= jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F
= symbol persamaan (function)
L
= tenaga kerja (labour)
R
= kekayaan alam (resources)
C
= modal (capital)
T
= teknologi (technology)
Prilaku
Produsen
Perilaku
produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan
bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat dan menghasilkan laba. Seorang
produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang
terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang
besar. Oleh karena itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen.
Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang
dilakukandengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku
produsen:
·
Mencari
keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil
semaksimal mungkin.
·
Mematok
biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
·
Member
potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.
·
Tidak
hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai
trend pasar saat ini.
·
Member
diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi.
·
Produsen
juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu
untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Perilaku
produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak
memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara
konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.
Perilaku
produsen dalam kegiatan perekonomian :
·
Bagi
Masyarakat : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
·
Bagi
Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah
dalam mewujudkan tatanan masyarakat.
Perilaku
produsen dalam kegiatan produksi :
·
Perencanaan
: Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
·
Pengorganisasian
: Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara
mengkoordinasi.
·
Pengarahan
: Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bsa
terwujud.
·
Pengendalian
: Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.
B. Produksi
Optimal
Produksi
optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output
tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk
meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat
Produksi Optimal
Tingkat
produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan
(Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up
cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum.
Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau
total inventori cost (TIC) minimum.
Metode
EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.
barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari
tingkat permintaan.
2.
selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama
dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena
penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan
Volume Produksi yang Optimal
Menurut
Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sbb :
1.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses
produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang
disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau
pendingin)
2.
Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.
Biaya keusangan
4.
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya asuransi persediaan
6.
Biaya pajak persediaan
7.
Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Indonesia
sebagai Produsen Sawit Nomor Satu Dunia
INDONESIA
menghasilkan 47 persen dari produksi minyak kelapa sawit yang dihasilkan
perkebunan kelapa sawit di seluruh dunia sehingga menjadi negara produsen nomor
satu di dunia. Menurut data lembaga independen internasional Oil World yang
diterima di Jakarta, Senin (8/11), setelah Indonesia, negara yang berada di posisi
kedua adalah Malaysia dengan produksi 39 persen minyak kelapa sawit global.
Negara lainnya yang juga banyak memproduksi kelapa sawit termasuk Nigeria,
Thailand, Kolombia, Ekuador, Papua Nugini, Pantai Gading, dan Brazil. Data Oil
World juga menyebutkan, sekitar tiga perempat dari seluruh produksi minyak
kelapa sawit itu ditujukan sebagai komoditas ekspor.
Sumber :
http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/perilaku-produsen/
http://myleaf-clover.blogspot.com/2013/04/perilaku-produsen.html