Tuesday, May 7, 2013

PERILAKU PRODUSEN





Definisi
Sebelum kita tahu apa itu produsen kita harus tahu dulu apa sih itu produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
 
Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
·         Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
·         Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.

Hak dan Kewajiban
sebelum kta mengetahui prilaku Prosuden ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih hak dan kewajiban Produsen. Hak produsen antara lain :
·         Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan
·         Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran
·         Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak terbukti berdampak negatif

Sedangkan kewajiban produsen antara lain :
·         Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk
·         Melayani konsumen dengan baik karena " Pembeli adalah Raja "
·         Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi
·         Memberikan ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen

Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

Prilaku Produsen
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat dan menghasilkan laba. Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Oleh karena itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang dilakukandengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku produsen:
·         Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.
·         Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
·         Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.
·         Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.
·         Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi.
·         Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.
Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :
·         Bagi Masyarakat : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
·         Bagi Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.
 Perilaku produsen dalam kegiatan produksi :
·         Perencanaan : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
·         Pengorganisasian : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara   mengkoordinasi.
·         Pengarahan : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bsa terwujud.
·         Pengendalian : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.
B.  Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.   barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.  selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.   Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
 
Indonesia sebagai Produsen Sawit Nomor Satu Dunia
INDONESIA menghasilkan 47 persen dari produksi minyak kelapa sawit yang dihasilkan perkebunan kelapa sawit di seluruh dunia sehingga menjadi negara produsen nomor satu di dunia. Menurut data lembaga independen internasional Oil World yang diterima di Jakarta, Senin (8/11), setelah Indonesia, negara yang berada di posisi kedua adalah Malaysia dengan produksi 39 persen minyak kelapa sawit global. Negara lainnya yang juga banyak memproduksi kelapa sawit termasuk Nigeria, Thailand, Kolombia, Ekuador, Papua Nugini, Pantai Gading, dan Brazil. Data Oil World juga menyebutkan, sekitar tiga perempat dari seluruh produksi minyak kelapa sawit itu ditujukan sebagai komoditas ekspor.
Sumber :
http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/perilaku-produsen/ 
http://myleaf-clover.blogspot.com/2013/04/perilaku-produsen.html
 


















Kasus hubungan antara anak & ibu yang menjelaskan bahwa anak tersebut sedang berselisih dengan ibunya selama bertahun-tahun karena ibu tersebut yang menyebabkan hubungan anaknya hancur dengan teman dekatnya




Komentar terhadap kasus tersebut : 
Menurut saya, sebaiknya konflik antara ibu dengan anak seharusnya tidak terjadi yang mana permasalahannya timbul dari orang terdekat si anak tersebut atau dari orang lain. Sebagai Seorang anak Seharusnya patuh terhadap kebijakan atau keputusan Seorang ibu yang memang tidak menyetujui hubungan tersebut yang menjadi permasalahannya adalah perbedaan agama antara anak tersebut dengan teman dekatnya,Karena menurut seorang Ibu Keputusan yang diambil merupakan terbaik untuk seorang anak demi masa depannya,tetapi lain halnya jika Seorang Ibu memilih-milih teman sesuai derajatnya maka bias dikatakan seorang tersebut membeda-bedakan derajat seseorang. Jika menurut kacamata agama jika anak tidak patuh dengan ibunya maka anak tersebut tidak akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya apalagi sampai memusuhinya selama bertahun-tahun. 
Solusi Analisis terhadap kasus tersebut : 
Solusinya tergantung dari Kedua Individu tersebut yaitu dengan saling keterbukaan antara anak dan orang tua, karena tanpa hal saling keterbukaan,Seorang Ibu tidak mengetahui perkembangan kedewasaan seorang anak, dan Si anak pun tidak mengetahui apa yang terbaik untuk diri sendiri dan maupun orang tua.